JAKARTA infojatim.com - Siapa yang tidak kenal dengan Artis Ibu kota bernama Vonny Shella ini, ia bukan artis pendatang baru, ia adalah pendangdut kawakan era 90-an yang sudah popoler dengan lagu-lagunya yang sangat ngehit, seperti "Amboy Asyiknya, Rambut Siapa ini, Mak Endang, dan puluhan lagu yang sudah tidak asing lagi bagi telinga masyarakat indonesia, lagu terbarunya ini adalah berjudul PEMANTIK HATI sukses rekaman duet bersama sosok Kyai yang juga guru spiritualnya sendiri, tidak hanya sukses dalam rekaman saja tapi juga sukses dalam pembuatan video klipnya dengan mengambil lokasi di hotel Deldhia di daerah Duren Sawit Area Masjid Jakarta Timur dan di tempat studio rekamanya. 

Dengan tetap berkarya sebagai penyanyi dan pencipta lagu menjadikan artis cantik asal Surabaya ini tetap eksis hingga kini, bagi Vonny hal tersebut belum menjadikan ia merasa puas bila keinginanya untuk bisa rekaman duet dengan sosok seorang Kyai yang di idolakanya ini belum tercapai. Alhamdulillah ternyata do'a dan cita-cita Vonny itu didengar oleh Allah dan kemarin benar-benar terwujud bisa menyelesaikan rekaman satu album lagu terbarunya berjudul "pemantik hati" duet dengan kyai-nya, yaitu sosok figur pendekar anti korupsi di tanah air, Ketua Umum JCW (Jatim Corruption Watch) Provinsi Jawa Timur Prof.Dr.Kyai,M.Muzakkin,M.pdi,MH (Gus Zakky) yang juga Pengasuh pondok pesantren Rehabilitasi Sakit Jiwa dan Narkoba "Dzkirussyifa' Asma'berojomusti" di Sekanor Sendangagung Paciran Lamongan Jawa timur ini.

Menurut Vonny, "Kyai,Muzakkkin adalah sosok kyai yang multitalenta, jiwa seninya tinggi, suaranya hebat, keilmuanya sangat dalam, tokoh spiritualis internasional, guru spiritualnya artis indonesia, karakternya renda hati, hidupnya sederhana, posturnya juga keren, jadi banggalah saya bisa duet dengan beliaunya ini, sebab tidak sedikit artis ibu kota, pemusik, pencipta lagu, penyanyi, baik aliran dangdut, pop, rock, dan juga artis film indonesia yang telah memilih beliaunya ini untuk menjadi guru spiritualnya " tutur Vonny saat ditemui awak media di Studio Rekaman, Jakarta (Selasa,09/01/18).

Anjar, Sutradara Film, pencipta lagu, yang juga artis pop ibu kota ini mengatakan "Vonny duet bersama Kyai Muzakkin ini adalah pasangan yang sangat ideal, suaranya sama-sama klop, tipikelnya juga klop, saya baca gubahan syair yang di nyanyikan juga isinya berkwalitas tinggi, penuh makna dan filosofi hidup, saya optimis lagu ini pasti di cintai anak muda hingga orang dewasa dan yang pasti adalah masyarakat dan pencinta musik indonesia" ungkapnya.

Hal senada disampaikan Mas Ujes, beliau ini seorang pencipta lagu kawakan, guru vocal, yang sudah biasa merekam artis papan atas seperti Dorce Gamalama dan ratusan artis lainya. Beliau 
Mengatakan "Vocalnya pak Kyai luar biasa, mannnntab pak kyai, mannntab, terus, terus, angkat dikit suaranya, agar tidak hambar dan kosong, ayo tambah sedikit improvnya, optimis pak kyai pasti bisa, pasti bisaaaa, trus pak kyai" ucapnya saat memandu suara rekaman sambil acungkan jempol di studio rekamanya mas I'ik Jakarta.

Kita tau semua bahwa menyanyi dan bermusik itu sebenarnya tidak sekedar hanya menyalurkan bakat dan bagian dari hoby saja, namun bila di hayati ternyata banyak hikmah dan manfaatnya, bisa jadi alat pemersatu bangsa, bisa jadi alat ajang sillaturrahmi, bisa jadi obat setres dan kepenatan berpikir, bisa jadi alat untuk menambah persaudaraan, dan bila ditekuni dan dijadikan profesi maka musik dan menyanyi itu akan bisa jadi sumber rizki tersendiri dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidup seseorang, bisa di buat sangu ibadah, adapun tentang apa hukumnya ? Itu tergantung dari sudut mana menilainya.

Menurut Gus Zakky,"Musik itu alat, sama dengan pisau, pisau itu bila yang pegang ibu rumah tangga, paling di fungsikan untuk mengiris brambang, cabe, dll, tapi bila dipegang anak yang mabuk pisau itu bisa dibuat menodong orang, jadi musik juga demikian tergantung siapa dan dibuat apa, bila diniati sebagai alat untuk berdakwa seperti sunan kalijaga dan wali lainya, maka bermusik adalah ibadah" terangnya.

Selain itu Pria yang juga Ketua Pusat BPAN RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) ini, mengatakan, "Bernyanyi adalah media untuk dakwa, zaman ini harus bisa menyesusikan, dulu para wali menggunakan gong, sekarang ya elekton, gong dan elekton tidak ada bedanya, keduanya sama-sama alat musik, berdakwa lewat musik dengan dikemas nada dan dakwa akan lebih diterima dari pada dengan dakwa dengan cara kekerasan dan mengkafir-kafirkan orang karena tidak sepaham denganya. 

Konsep dakwa wali songo yang santun perlu dilestarikan kembali dengan tidak mencela, tapi membela, dengan tidak memukul tapi merangkul, dengan tidak sentimen tapi memberikan argumen, seperti halnya konsep dakwa Kanjeng Sunan Drajat "Menehono mangan marang wong kang luwih, menehono teken marang wong kang wuto, menehono payung marang wong kang kudanan, menehono pakaian marang wong kang wudo" Pungkasnya.


KikiJCW / Arifin SZ Partner

Post a Comment