SURABAYA infojatim.com - Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo menegaskan peningkatan peningkatan industri merupakan pilar meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, industri harus jadi tujuan jika kesejahteraan ingin meningkat. 

"Agar bisa mengungkit kesejahteraan masyarakat, industri jangan lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi," ujar Pakde Karwo di Ruang Ide "Revitalisasi Agroindustri menuju Industri Mandiri" Semanggi Graha Pena Lt. 5 Jl. A. Yani No. 88 Surabaya, Senin (29/1).

Semakin majunya sektor industri di Jatim, lanjut Pakde Karwo, juga akan mewujudkan pembangunan ekonomi Jatim  yang inklusif. Membantu optimalisasi potensi sumber daya daerah dan sekaligus terwujudnya lingkungan usaha yang kondusif dan berkelanjutan. 

Ditambahkan, agar industrialisasi bisa semakin maju, Pemprov Jatim memberikan government guarantee seperti perijinan yang mudah, ketersediaan lahan, tersedianya pasokan listrik, dan sumber daya manusia yang terampil dan demokratis. 

Selain itu, di Jatim telah tersedia  tujuh kawasan industri yang tersebar di beberapa wilayah diantaranya satu kawasan di  Surabaya, tiga kawasan di Kab. Gresik, 1 kawasan Kab. Sidoarjo, satu kawasan di Kab. Mojokerto dan satu kawasan di Pasuruan. Ketujuh kawasan industri tersebut berada diatas lahan seluas 4.759,5 ha.

Berdasarkan data BPS Jatim, sektor industri di Jatim telah menyumbangkan sebanyak 28,79 persen terhadap PDRB atau  21,18 persen tingkat nasional. Nilai ini menjadikan Jatim sebagai salah satu provinsi dengan share industri di atas 20 persen, selain Jabar.

"Hanya ada dua provinsi  sebagai provinsi industri, yaitu yang sharenya sektor industrinya terhadap PDRB lebih dari 20 persen  yakni Jatim dan Jabar," kata Pakde Karwo.

Menurutnya, sektor industri di Jatim banyak ditopang oleh industri kecil menengah atau usaha mikro, kecil dan menengah.  "Di Jatim industri kecil menengahnya paling kuat. Ini struktur yang paling baik di industri. Dengan demikian,  UMKM menjadi basis kesejahteraan masyarakat," tukasnya.


ARZ/Tim

Post a Comment