GRESIK Infojatim.com - Senin 1/1/2018 Allah menciptakan manusia dengan berpasang-pasangan agar melakukan pernikahan sesuai syareat islam dengan kemampuan yang dimilikinya masing-masing. 

Banyak cara untuk mengisi dan merayakan tahun baru, ada yang mengadakan pesta kembang api,ada yang menampilkan hiburan musik dan ada juga yang sekedar jalan-jalan berwisata mengisi liburan di tempat-tempat rekreasi dan lain-lain, namun cara itu semua tidak berlaku bagi keluarga Bapak Margono yang religi (Juru Kunci Sunan Singosari), yang berada di desa Sawo, kecamatan Dukun, kabupaten Gresik Jawa Timur ini.

Tahun baru ini justru di isi dengan kegiatan acara sillaturrahmi keluarga, tetangga dan handai taulan yaitu kirim do'a pada leluhur keluarganya yang sudah meninggal, serta sekalian dirangkep dengan resepsi khitanan dan pesta pernikahan putrinya, Merry dengan lelaki yang berasal dari kecamatan Sukodadi bernama Hengky.

Acara dengan mengambil tema "Tahun Baru, Istri Baru", itu menghadirkan da'i kocak yang juga tegas dan lugas dalam penyampaianya, apalagi bila materinya menyingung persoalan dunia korupsi dan penyelewengan uang rakyat, pasti dilontarkan dengan lugas dan lantang, maklumlah beliau ini adalah pendekar dan pelopor penggerak pemberantasan korupsi di jawa timur khususnya, dan di indonesia pada umumnya, itu jelas nyawa yang jadi taruhan dakwanya dimana-mana, selain lugas, juga homoris dan penuh makna, sesekali diselingi dengan bernyanyi lagu dangdut religi sekedar untuk menarik hadhirin agar tidak mengantuk dari situ sehingga banyak hadhirin terasa ketagihan untuk selalu mengikuti perjalanan dakwanya, beliau adalah Prof.Dr.K.Muzakkin,M.pdi,MH (Gus Zakky) Ketua Umum JCW (Jatim Corruption Watch) Provinsi Jawa Timur, yang juga pengasuh pondok pesantren Rehabilitasi Sakit Jiwa dan Narkoba "Dzikrussyifa' Asma'berojomusti" di Sekanor, Sendangagung Paciran Lamongan Jawa timur.

Menurut Gus Zakky dalam ceramahnya "Jika ingin mempunyai keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah maka pertama contohlah kelurganya Nabi Adam dan Ibu Hawa, dalam segi kesetiaanya, walaupun keduanya berpisah puluhan tahun namun cinta dan setianya tetap utuh, maksudnya bila istri ditinggal merantau ke Malaysia atau ke negara lain oleh suaminya, maka jangan sampai istri yang dirumah hanya fb an, instragraman, WA-an dengan laki-laki lain apalagi memasukkan laki-laki ke dalam rumahnya, dan zaman sekarang ini tidak sedikit yang model wong wedok demikian itu, sebaliknya jadi suami, bila sedang berada ditanah rantau, istrinya dirumah ahli ibadah, merawat anaknya, tiap malam tahajud mendo'akan suaminya agar selamat, kerjanya lancar, dan dapat rizki yang barokah, namun suami yang diperantauan justru malah gandeng wanita-wanita lain. Perilaku demikian jelas dosa dan inilah sing nggarahi hilang barokahe hidup dalam berumah tangga itu, cepat atau lambat pasti rusak rumah tangganya.

Yang kedua contohlah keluarganya Nabi Yusuf dan Zulaikha, keduanya saling menjaga keharmonisan rumah tangga, menjaga ketampanan dan kecantikanya, agar pasanganya ini benar-benar betah dirumah, maksudnya dadi wong wedok iku ojo nganti rino wengi hanya pakai daster siji, wis sak tahun gak tau ganti, ambune penguk, sampai suaminya tidak betah dirumah, bila penampilanya terus begitu, jangan salahkan jika suamimu berpaling mencari wanita yang seksi-seksi diwarung-warung kopi diluar sana, sebaliknya jadi laki-laki juga harus berpenampilan yang nyentrik, dan berwibawa, agar istrinya juga senang, hidupnya terasa ayem dan tentram.

Yang ketiga contohlah keluarganya Rosulullah Saw dan Siti Khodijah, Rosulullah itu bukan orang kaya, Siti Khodijah itu rondo teles, sugih donyo, begitu Siti Khodijah sudah jadi istri Rosulullah, semua harta bendanya diserahkan pada Rosulullah agar dibuat perjuangan di jalan Allah, dan Siti Khodjijah tidak pernah ungkit-ungkit masalah harta benda yang diberikanya, kamu kesini bawah apa ya Rosul, dan lain-lain, itu tidak pernah.

Yang ke empat contohlah keluarganya Sayyidina Ali dan Siti Fatimah, di dalam masalah keturunan nasabnya, walaupun Siti Fatimah ini binti Rosulullah putrine kanjeng Nabi Muhammad Saw, karena sudah di taqdir oleh Allah menjadi istrinya Sayyidina Ali, maka Siti Fatimah tidak pernah ungkit-ungkit soal keturunan, kamu anaknya siapa dan lain-lain", seperti ini tidak pernah, Tutur Gus Zakky, dalam acara pernikahan di Gresik,(Senin,01/01/2018).

Selain itu pria yang juga ketua BPAN RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) ini menyampaikan,"Hidup berkeluarga di zaman sekarang ini penuh dengan tantangan dan ujian, bila imanya tidak kuat, pasti tak akan bisa bertahan lama, yang jadi pejabat juga jangan korupsi bila ingin keluarga anak cucunya selamat, karena suatu saat pasti akan di OTT (operasi tangkap tangan) oleh KPK, yang aneh itu ada laki-laki kawin dengan laki-laki, perempuan kawin dengan perempuan dan disahkan oleh negaranya, yang parah lagi itu ono wong wedok bojone akeh, tiap nikah itu sirri dan mengaku janda terus, ini yang berbahaya dan merusak agama itu, ketika merantau di Malaysia punya suami di sana, belum dicerai nikah sirri lagi dengan orang melayu sana, belum cerai nikah lagi dengan orang jawa tengah, nikah lagi dengan orang jawa timur, nikah lagi dengan orang Madura, dengan orang Malang, dengan orang Blitar, terakhir dengan orang Lamongan, begitu sudah capek nikah, ternyata ada salah satu suaminya yang tidak terima diperlakukan seperti itu, wanitu itu lalu disantet, akhirnya dia sakit jiwa, dibawa ke pesantren saya untuk di obatkan, dari situlah saya mengetahui cerita itu, karena diberitahu keluarganya, untuk namanya dan dari mana asalnya tidak kusebut karena ini menyangkut privasi seseorang, tapi ini benar-benar fakta.

Saya sampaikan ini dalam rangka untuk mengingatkan panjenengan sedoyo agar kita pandai dan berhati-hati menjaga keluarga, jangan sampai keluarga dan anak cucu kita nanti ada yang ketularan budaya orang seperti itu, yang terakhir marilah kita berdo'a semoga kita semua dan pengantin sekalian ini diberi keselamatan oleh Allah Swt, dan jadi keluarga yang barokah,Amin", 
Pungkasnya.


Kiki JCW / Partner Arifin s,z Team

Post a Comment