GRESIK infojatim.com - Belasan kepala keluarga (KK) Rt.8 Rw.20 Jalan Mayjend Sungkono, Desa Prambangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengaku cemas. Pasalnya, komplek mereka sering dilanda banjir saat hujan turun.

Selama tahun 2017 lalu saja, wilayah ini dua kali diterjang banjir besar hingga merendan belasan rumah penduduk. Nah, di awal tahun 2018, bulan ini juga sudah dua kali banjir. Namun sekali banjir besar dan merendam rumah. Sedangkan sekalinya lagi, hanya merendam jalan komplek.

Keberadaan sebuah perusahaan pabrik pengolahan kayu ekspor dituding, sebagai biang keroknya. Karena bangunan perusahaan tersebut, menutup sungai. Akibatnya, saluran pembuangan air buntu mengakibatkan banjir hingga ke rumah penduduk. Terutama saat hujan deras tiba.

Perusahaan ini diketahui bernama PT Inti Prospek Sentosa. Tidak ada warga setempat yang mengetahui pasti siapa pemilik perusahaan pabrik kayu ini. Namun warga mengendus jika perusahaan ini milik warga bermata sipit.

Katri (53), warga Rt.8 Rw.20 Desa Prambangan, "Saluran air tidak normal sejak sungai di tutup bangunan perusahaan ini. Kami juga pernah protes supaya sungai tidak ditutup, tapi tidak direspon," ujar nya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Atap (DPM-PTSP) Gresik Mulyanto yang datang ke perusahaan PT Inti Prospek Sentosa untuk melihat langsung posisi bangunan yang dituding biang kerok banjir, mengaku kaget.

Iapun menuding bahwa bangunan perusahaan tersebut menyalahi izin mendirikan bangunan (IMB). Denah site plan yang diajukan perusahaan dalam permohonan IMB tidak menutup sungai. Namun fakta di lapangan, bangunan justru menutup sungai dan menyerobot tanah negara. 

"Kita minta perusahaan pabrik kayu ini, membongkar bangunan di sungai itu. Kita kasih waktu beberapa hari. Kalau tidak dilaksanakan maka IMB-nya dicabut dan perusahaan tersebut ditutup," tegasnya.


ARZ/TiM

Post a Comment