Info Jatim Grup 08:41 A+ A- Print Email

Gresik, infojatim.com - Motto Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap.

Foto: Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani Bersama dengan Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengunjungi kediaman korban di Desa Randupadangan, Kecamatan Menganti, Selasa (19/09/2023).

Pemerintah Kabupaten Gresik berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada anak SAH (8). Hal ini, disampaikan oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat berkunjung di kediaman korban di Desa Randupadangan, Kecamatan Menganti, Selasa (19/09/2023).

Sebagaimana diketahui, anak (SAH) merupakan siswi kelas 2 UPT SDN 236 Gresik yang menjadi korban dugaan penganiayaan yang mengalami buta mata kanan setelah dicolok siswa lain menggunakan tusuk bakso.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang kerap disapa Gus Yani itu, berkunjung dengan membawa mainan dan boneka. Bersama dengan Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom, Kepala Dinas Pendidikan Hariyanto, Kepala Dinas KBPPPA dr. Titik Ernawati, Dirut RSUD Ibnu Sina dr. Soni, serta Camat Menganti Hendriawan Susilo.

Selain itu, Gus Yani juga memberikan instruksi tegas Kepada kepala dinas yang hadir, agar melakukan pendampingan hingga tuntas. Pendampingan tersebut, meliputi dari pendampingan secara psikologis dan mental, pendampingan sekolah, hingga pendampingan medis.

"Insha Allah kami berusaha semaksimal mungkin, mendampingi adik SAH melalui dinas-dinas terkait. Kita usahakan agar trauma yang dialami anak kita ini tidak berkepanjangan, mentalnya menjadi pulih dan bisa segera bersekolah kembali," tegas Fandi Akhmad yani.

Tidak hanya itu, Secara spesifik, ia menginstruksikan kepada Dinas KBPPPA untuk memberikan pendampingan psikologis. Tujuannya agar trauma yang dialami anak (SAH) berkurang. Pendampingan ini, cukup penting lantaran anak SAH mengalami trauma hingga tidak mau bersekolah.

Gus Yani juga berpesan agar Dinas pendidikan melakukan pendampingan terkait kepindahan sekolah anak (SAH). Sebagai informasi, hasil rekomendasi tim psikologi menyarankan agar anak SAH dipindah sekolahnya sebagai bentuk tindak lanjut atas trauma yang dialami.

"Setelah psikologi dan mental anak kita ini pulih, saya harap Dinas Pendidikan bisa mengajak anak SAH untuk melihat sekolah mana yang dia mau. Kita upayakan sekolah tersebut dekat dengan kediaman, dan tidak melewati jalan raya agar lebih aman," terangnya.

Foto: Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom saat menemui korban di Desa Randupadangan, Kecamatan Menganti, Selasa (19/09/2023).

Sementara itu, Kapolres Gresik yang juga hadir mengunjungi korban (SAH) menjelaskan, kedatangannya untuk memberikan support dan memastikan proses penyidikan kasus tersebut terus berlanjut.

"Kasus ini telah ditangani Satreskrim Polres Gresik melalui Unit PPA Polres Gresik, telah dibentuk Tim Khusus yang beranggotakan 35 personil untuk mempercepat pengungkapan peristiwa perundungan di lingkungan sekolah tersebut. Kami juga sudah memanggil 12 saksi dan DVR CCTV Juga sudah dianalisa Tim Labfor Polda Jatim, secepatnya hasilnya keluar akan kami informasikan, " Ungkap AKBP. Panji Anom pada awak media.

Lebih lanjut Fandi Akhmad Yani menuturkan, bahwa pendampingan secara medis akan dilakukan oleh RSUD Ibnu Sina. Rencananya, penanganan medis akan dilanjutkan dengan pemeriksaan MRI untuk mengetahui kondisi terbaru dari anak SAH. Pemeriksaan tersebut, sedianya akan didukung secara penuh oleh RSUD Ibnu Sina dalam segi biaya.

"Saya pribadi dan masyarakat Kabupaten Gresik menitip doa untuk kesembuhan anak (SAH). Semoga tidak ada sesuatu yang berat, sehingga anak kita ini bisa kembali menuntut ilmu dan meraih cita-citanya. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menatap masa depan," pungkas Gus Yani. (Red)

Pendiri Penanggung Jawab Redaksi infojatim.com : Arifin S,Zakaria

Redaktur : Rizki

Post a Comment