GRESIK infojatim.com - Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Tani Rukun Desa Wahas Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik berpeluang dan optimis meraih prestasi tingkat nasional dalam lomba Operasi dan Pemeliharaan (OP) Irigasi tahun ini.

Hal tersebut lantaran HIPPA Tani Rukun tersebut terpilih mewakili Jawa Timur dalam lomba Partisipatif P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) tingkat nasional. Sebelumnya, dalam tahap paparan OP Irigasi P3A, HIPPA Tani Rukun berhasil menduduki peringkat pertama se Jawa Timur beberapa waktu yang lalu.

Dan pada hari ini, Kamis (24/05/2018), tim penilai lomba Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Partisipati P3A tingkat nasional melakukan peninjauan lapangan dan penilaian terhadap HIPPA Tani Rukun Desa Wahas Kecamatan Balpongpanggang, Gresik.

Sebelum meninjau ke lokasi penilaian, tim juri yang dikomandani oleh Prof. Dr. Ir. Sigit Supadmo diterima langsung oleh Bupati Gresik Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto,S.T.,M.Si di ruang kerjanya.

Adapun tim juri yang melakukan penilaian adalah Dr. Ir. Abi Prabowo, Ir. Bekty Sudarmanto, Ir. Hardi Prijono serta Nico Darismanto.

Sebagai Kepala Daerah, Bupati Sambari juga memberikan dukungan moril bagi HIPPA Tani Rukun yang akan ditinjau oleh tim penilai tersebut.

Menurut Bupati Sambari, Kabupaten Gresik tidak mempunyai lahan yang cukup luas. Namun, pihaknya menitikberatkan pada lahan persawahan yang saat ini memiliki luasan 36 ribu hektar dengan luas tanam seluas 70 ribu hektar.

"Dari luasan lahan persawahan dan luas tanam tersebut, Kabupaten Gresik mampu menghasilkan 246 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan teknik Jajar Legowo," ujar Bupati.

Dengan 1.315.000 jumlah penduduk Gresik saat ini, Bupati mengatakan bahwa Kabupaten Gresik masih bisa mempertahankan swasembada pangan sebesar 150 ribu ton beras.

Disamping itu, upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dalam menampung air untuk kebutuhan pertanian terus dilakukan. Salah satu upaya adalah dengan memanfaatkan waduk dan embung untuk menampung air hujan. "Saat ini di Gresik ada sekitar 120 waduk," kata Bupati.

Selain itu, program 1000 sumur yang digagas oleh Bupati Gresik juga menjadi salah satu pendukung dalam mencukupi kebutuhan air di Kabupaten Gresik, terutama untuk pertanian.

Tak hanya itu, orang nomor satu di Kabupaten Gresik tersebut juga menciptakan terobosan-terobosan baru terkait dengan menjaga ketersediaan air untuk pertanian di Kabupaten Gresik.

"Saat ini kami juga sedang mengembangkan teknologi penampungan air dan penyaluran air dengan system gravitasi," ucapnya.

Dijelaskan Bupati, bahwa pemerintah akan membangun lumbung air seluas 49 hektar di dataran tinggi. Selanjutnya, air akan disalurkan ke lahan pertanian dengan system gravitasi (menurun) dengan cara metering. "Sehingga mampu mencukupi air sesuai dengan kebutuhan para petani," imbuh Bupati.


ARZ Team

Post a Comment