Info Jatim Grup 12:37 A+ A- Print Email

Gresik, infojatim.com - Motto Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap.

Wakil Bupati Aminatun Habibah yang sekaligus Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Gresik menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi peran perempuan dalam berpolitik. Yang diadakan oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW). di Ballroom Giriloka Hotel Aston Inn Gresik, pada Selasa (21/11/2023). Foto: (Dok.Humas Pemkab Gresik / Red.infojatim.com)

Dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan untuk memajukan serta mengikut sertakan kaum perempuan dalam pembangunan, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Gresik menggelar sosialisasi peran perempuan dalam berpolitik. Kegiatan ini digelar di Ballroom Giriloka Hotel Aston Inn Gresik, pada Selasa (21/11/2023).

Pada kegiatan tersebut, menjadi sebagai narasumber, Wakil Bupati Aminatun Habibah yang sekaligus Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Gresik, mengajak kaum perempuan untuk berperan aktif dalam pembangunan.

"Potensi besar kaum perempuan harus semakin dikembangkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Menurut UU peran perempuan minimal ada 30% seperti di Pemerintah Kabupaten Gresik sudah ada 40% sudah mengisi jabatan di eselon 2 maupun 3. Sedangkan di legislatif kurang dari 20%," terangnya.

kegiatan ini diikuti ratusan perempuan yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Gresik, Penasihat GOW Siti Qomariah Achmad Washil, Kepala Dinas KBPP dan PA Kabupaten Gresik Titik Ernawati, organisasi wanita se-Kabupaten Gresik serta perwakilan karang taruna.

Kegiatan Sosialisasi peran perempuan dalam berpolitik. Yang diadakan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) kabupaten Gresik. di Ballroom Giriloka Hotel Aston Inn Gresik, pada Selasa (21/11/2023). Foto: (Dok.Humas Pemkab Gresik / Red.infojatim.com)

Lebih lanjut, Menurut Wabub Gresik yang akrab disapa Bu Min Ini, peran aktif itu akan lebih optimal jika kaum perempuan ikut berpartisipasi dalam politik.

Dijelaskannya, posisi perempuan dalam dunia politik di Indonesia khususnya Kabupaten Gresik masih sangat sedikit. Hal ini di karenakan perpolitikan masih didominasi oleh kaum laki-laki. Padahal perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam dunia politik.

"Perlu adanya upaya yang dilakukan agar bisa meningkatkan partisipasi perempuan. Supaya keterwakilan perempuan dalam legislatif akan lebih banyak lagi. Sehingga kuota 30% tersebut akan terpenuhi, "jelas Bu Min.

Ia menuturkan, Pemkab Gresik mendukung penuh upaya peningkatan kesetaraan gender dalam pembangunan melalui peraturan Bupati Gresik Nomor 9 tahun 2022. Tentang peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender melalui program Bunda Puspa.

"Pemahaman politik yang baik sangat penting agar kaum perempuan mampu mempengaruhi kebijakan politik yang mengakomodir unsur keadilan terhadap kaum perempuan, "tuturnya.

Dalam kegiatan tersebut, Aminatun Habibah yang juga Mantan Kepala Sekolah SMK Asa'adah mengapresiasi GOW Kabupaten Gresik karena telah mengadakan kegiatan sosialisasi peran perempuan dalam berpolitik.

Dirinya berharap, melalui kegiatan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan perempuan untuk kemajuan Kabupaten Gresik. Utamanya di bidang kesetaraan gender, politik dan kepemimpinan.

"Semoga sosialisasi ini mampu meningkatkan wawasan dan motivasi perempuan untuk berkarya dan bersinergi dalam pembangunan di Kabupaten Gresik, "tandasnya.

Sementara itu, Ketua GOW Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani menyampaikan, GOW merupakan wadah berkumpulnya beberapa organisasi perempuan. GOW berperan sebagai sebuah organisasi yang besar dan sangat penting karena menaungi seluruh organisasi wanita. 

Menurutnya, peran perempuan sangat diharapkan dalam setiap bidang kehidupan. Salah satunya untuk meningkatkan pengetahuan dan penambahan informasi mengenai dunia perpolitikan.

"Penting bagi seluruh perempuan di Kabupaten Gresik, kalau saja sesama perempuan saling mendukung, saling memotivasi, dan saling menginspirasi. Saya yakin kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam politik itu akan bisa tercapai, "ungkapnya.

Diungkapkannya, menurut data bank dunia, partisipasi perempuan Indonesia dalam parlemen masih sangat rendah. Rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender. Selain itu belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi kaum perempuan.

"Jika perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk aktif secara politik dan membuat berbagai keputusan serta kebijakan. Maka akan muncul kebijakan-kebijakan yang lebih representatif dan inklusif untuk mencapai pembangunan yang lebih baik, "ungkapnya. (Rz)

Pendiri Penanggung Jawab Redaksi infojatim.com : Arifin S,Zakaria

Redaktur : Rizki

Post a Comment