Info Jatim Grup 22:52 A+ A- Print Email

Batu, infojatim.com - Motto Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap.

Pemerintah kabupaten Gresik melalui Program yang digagas Puskesmas Duduk Sampeyan yaitu Inovasi Centing Seni (Cegah Stunting Sejak Dini) berhasil meraih Penghargaan Top 30 di ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Provinsi Jawa Timur tahun 2023. Berlokasi di Jatim Park 3 Kota Batu, Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak kepada Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, pada Kamis (23/11/2023). Foto: (Dok.Humas Pemkab Gresik / Red.infojatim.com)

Pemerintah kabupaten Gresik kembali lagi meraih penghargaan. Puskesmas Duduk Sampeyan melalui Program yang digagasnya yaitu Inovasi Centing Seni (Cegah Stunting Sejak Dini) berhasil mendapatkan penghargaan Top 30 di ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Provinsi Jawa Timur tahun 2023.

Berlokasi di Jatim Park 3 Kota Batu, Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak kepada Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, pada Kamis (23/11/2023).

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat Menerima Penghargaan Top 30 di ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Provinsi Jawa Timur tahun 2023. Yang diserahkan secara langsung Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak didampingi Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementrian PANRB Diah Natalisa dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, yang digelar di Jatim Park 3 Kota Batu, pada Kamis (23/11/2023). Foto: (Dok.Humas Pemkab Gresik / Red.infojatim.com)

Wakil Bupati Gresik, yang akrab disapa Bu Min ini mengungkapkan, bahwa inovasi Centing Seni yang digagas Puskesmas Duduk Sampeyan merupakan upaya untuk mencegah dan menurunkan kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Duduksampeyan.

"Centing Seni, merupakan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dengan membentuk taman pemulihan gizi. Sasaran dari kegiatan ini adalah balita dan ibu balita stunting yang ada di wilayah kerja Puskesmas Duduksampeyan," kata Bu Min.

Lebih lanjut Bu Min menerangkan, nilai kebaruan dari inovasi ini adalah adanya taman pemulihan gizi yang terdiri dari kegiatan komprehensif. Untuk mengatasi faktor penyebab stunting dari segala aspek, seperti pola asuh, pola makan, dan pola sanitasi. Kegiatan ini dilakukan secara gratis di balai desa atau pos posyandu balita sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.

"Mudah mudahan inovasi ini menjadi inspirasi Puskesmas yang ada di Kabupaten Gresik. Apalagi saat ini Pemkab Gresik lagi gencar gencarnya mencegah dan menurunkan angka stunting," tandasnya.

Turut mendampingi dalam penerimaan penghargaan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Asisten 3 Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik Nuri Mardiana, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Mukhibatul Khusnah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Gresik Ninik Asrukin, serta Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Johar Gunawan.

Hadir pula Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementrian PANRB Diah Natalisa dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Mukhibatul Khusnah menuturkan, bahwa tujuan inovasi Centing Seni adalah menurunkan dan mencegah kasus stunting, dengan upaya yang komprehensif untuk mengatasi berbagai faktor penyebab stunting yang diimplementasikan dalam berbagai kegiatan di taman pemulihan gizi.

"Centing Seni terdiri dari kegiatan penyuluhan tentang gizi seimbang, konseling tentang pola asuh dan pola makan balita, demo masak makanan bergizi seimbang dan pemberian makanan tambahan berupa ice cream daun kelor, abon bandeng, dan makanan lainnya dengan memanfaatkan bahan pangan lokal bergizi dan mudah didapat, "tuturnya.

Dijelaskannya, sasaran dari inovasi ini adalah balita dan ibu balita yang mengalami stunting. Stunting tidak bisa diselesaikan dengan mengatasi satu faktor saja. Stunting adalah masalah multidimensi yang melibatkan banyak aspek. Inovasi Centing seni dihadirkan untuk menyelesaikan berbagai faktor penyebab stunting.

"Inovasi ini tentu menjadi prestasi yang membanggakan, berbagai upaya dan ikhtiar terus dilakukan Pemkab Gresik dalam menurunkan dan mencegah angka stunting. Alhamdulillah tahun ini sudah turun 10,7% sudah melampaui target nasional. Mudah mudahan tahun 2024 sudah 0% Gresik bebas stunting," jelasnya.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, saat ini terjadi perubahan pandangan terhadap pemaknaan birokrasi. Dulu, birokrasi dianggap sebagai solusi pelayanan publik. Seiring berjalannya waktu, lanjut Emil, birokrasi dianggap sebagai penghambat.

Namun, dengan adanya inovasi, paradigma tersebut berubah. karena birokrasi ada karena menjadi solusi masyarakat berdasarkan tematik tertentu.

"Salah satu kata kunci untuk merubah birokrasi menuju solusi adalah inovasi. Birokrasi mendorong inovasi itu akan menghasilkan solusi. Tapi kalau birokrasi yang kemudian stagnan, tidak akan menghasilkan solusi," ungkap Wagub Emil.

Ditempat yang sama, Kepala Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kurniawan Hary Putranto dalam laporannya menerangkan, bahwa terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas guna peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan salah satu dari perubahan reformasi birokrasi.

"Terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas dimana peningkatan kualitas pelayanan publik, ini merupakan salah satu area dari 8 area perubahan pada reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi merupakan upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih efektif dan efisien guna mencapai good government," pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut juga diisi dengan pameran inovasi pelayanan publik dan Jatim bureaucracy Fest 2023, yang terdiri atas 50 stand menampilkan beragam inovasi dari pemerintah kabupaten dan kota serta OPD di lingkungan Pemprov Jatim. (Red/Rz)

Pendiri Penanggung Jawab Redaksi infojatim.com : Arifin S,Zakaria

Redaktur : Rizki

Post a Comment