Kota Surabaya meraih penilaian tertinggi dalam Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015 yang digelar harian media ternama bersama Institut Teknologi Bandung dan Perusahaan Gas Negara. Selain di bidang lingkungan, ibu kota Provinsi Jawa Timur itu juga menduduki peringkat pertama kota cerdas untuk kategori kota dengan penduduk lebih dari 1 juta jiwa.

Wakil Presiden M Jusuf Kalla menyerahkan piala kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada acara Penganugerahan Kota Cerdas Indonesia 2015 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (13/8) malam. Hadir antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Lilik Oetama dan Rikard Bagun, serta sejumlah wali kota dari seluruh Indonesia.

Pada kategori kota dengan penduduk 200.000 jiwa atau kurang, Magelang menempati peringkat pertama, disusul Madiun, Bontang, Mojokerto, dan Salatiga. Penghargaan kota cerdas dengan penduduk 200.000 jiwa hingga 1 juta jiwa berturut-turut diraih Yogyakarta, Balikpapan, Surakarta, Pontianak, dan Malang.

Lima besar untuk kategori kota berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa adalah Surabaya, Tangerang, Bandung, Depok, dan Semarang. Penyelenggara juga memberikan penghargaan untuk kota cerdas kategori ekonomi kepada Kota Magelang, kategori sosial kepada Kota Madiun, dan kategori lingkungan kepada Kota Surabaya.

Jusuf Kalla mengatakan, sebanyak 60 persen penduduk Indonesia akan tinggal di kota. Menurut Jusuf Kalla, perlu penataan kota secara cerdas, di mana penduduk dapat memperoleh akses layanan kesehatan, nyaman, dan lingkungan hijau.

Penataan kota cerdas memerlukan kepemimpinan yang tegas. Ia menambahkan, teknologi informasi komunikasi sekarang berkembang pesat. Sekitar 18 bulan sekali muncul teknologi baru. Aplikasi terus bermunculan.

Wali kota pun diharapkan dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan kota, contohnya layanan administrasi.

Budiman Tanuredjo menambahkan, penganugerahan Kota Cerdas Indonesia 2015 merupakan kado buat Indonesia yang akan merayakan Hari Kemerdekaan ke-70. Kerja itu melibatkan sekitar 1.000 peneliti untuk melihat 93 kota, mengukur aspirasi dan persepsi warga terhadap wali kotanya.

Tri Rismaharini mengungkapkan, penghargaan ini dipersembahkan bagi warga Surabaya. Menurutnya, tujuan utama bukan penghargaan ini, melainkan warga dapat Infojatim-Sejahtera, orangtua mampu menyekolahkan anak mereka, dan anak muda Surabaya dapat berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan penghargaan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (dua dari kiri) disaksikan Budiman Tanuredjo (kanan) dalam Malam Penganugerahan Kota Cerdas Indonesia 2015 di Jakarta, Kamis (13/8) malam. Kota Surabaya meraih best of the best Kota Cerdas 2015 yang diselenggarakan Harian Kompas bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung dan Perusahaan Gas Negara.

Ada 93 kota otonom yang dinilai dalam program kerja sama Kompas, ITB, dan PGN itu. Penilaian meliputi aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Tim penilai juga melihat penerapan teknologi dan partisipasi warga.

Isu strategis

Bobot penilaian diperoleh dari pendapat 15 akademisi dan profesional terkait perkotaan. Penilaian juga mempertimbangkan isu strategis berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional.

Data dari Badan Pusat Statistik dan pemerintah kota menjadi bahan awal yang diolah dalam penilaian. Litbang Kompas juga menggelar survei tatap muka terhadap 6.000 responden di 15 kota nominasi.

Penilaian masyarakat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam survei terhadap penilaian Kota Cerdas Indonesia 2015. Masyarakat memiliki peran dalam proses pemeringkatan karena mereka dapat memberikan penilaian langsung terhadap kinerja pelayanan birokrasi dan beragam fasilitas pemerintah kota. Hasil survei masyarakat serta data sekunder itu dikombinasikan.bam

Post a Comment