Surabaya-Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali berduka setelah kehilangan salah satu koleksinya yaitu Seekor komodo (Varanus komodoensis). Binatang itu mati setelah mengalami pembengkakan di bagian jantung akibat usianya yang kian menua.

 

Kepada wartawan, Staff Komunikasi PD Taman Satwa KBS Ryan Adi Djauhari mengatakan, Kepala Perawat Satwa Komodo, Suraji, menemukannya di dalam kandang dengan kondisi sudah tak bernyawa lagi hari Minggu (24/5).

 

"Dia (Suraji) yang setiap harinya melakukan pembersihan kandang menemukan komodo ID K-8 itu sudah tak bernyawa. Komodo itu mengalami pembengkakan di organ jantungnya. Namun pihak KBS bekerjasama dengan Laboratorium Kesehatan Hewan Universitas Airlangga tetap akan melakukan. Penelitian lebih lanjut," katanya.

 

Seperti diketahui, KBS menerima koleksi Varanus komodoensis 11 ekor tahun 2000 yang akan menjadi generasi parenting F0-F3 untuk populasinya sebanyak 80 ekor. Namun ada salah satu Varanus komodoensis berusia tujuh tahun dari Flores dengan kode 0001435BB9 dengan ID lokal KBS K-8.

 

Saat pertama kali didatangkan kondisi ekornya buntung, artinya reproduksi komodo itu tidak berfungsi. Sementara kandang ID K-8 kandang komodonya berkode 1-A dalam kandang yang sama dengan 6 komodo lainnya, yaitu 4 jantan dan 2 betina.

 

Menanggapi hal itu, Plt Direktur Utama PDTS KBS Aschta Boestani Tajudin mengatakan, Varanus komodoensis yang tewas berusia kematian adalah 22 tahun. Padahal biasanya umur komodo hanya 20 tahun bila berada di KBS, sedangkan bila di luar KBS hanya berusia 15 tahun.

 

"KBS saat ini tengah berduka atas kematian Varanus komodoensis K-8. Komodo itu paling tua yang pernah di rawat KBS. Namun kami berjanji akan terus meningkatkan perlindungan satwa ini dengan cara memasang microchips bagi komodo yang masih berusia 12 tahun, serta mengontrol kesehatannya," kata Aschta. Deny

 

 

Sumber : Antara Jatim

 

Post a Comment